Wednesday 7 June 2017

Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas



Image
Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas
Berkembangnya produk keuangan berbasis syariah seperti reksa dana, tentunya dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dalam berinvestasi. Salah satunya seperti memilih reksa dana saham syariah untuk tujuan keuangan jangka panjang. 
Sebab, keuntungan reksa dana saham syariah ini cukup potensial dalam jangka panjang. Bahkan, hasilnya melebihi instrumen investasi halal lainnya seperti emas, yang saat ini masih menjadi pilihan investasi tradisional. 
Pada Marketplace Reksa Dana Bereksa, terdapat 3 produk reksa dana saham syariah yang menghasilkan return hingga lebih dari 35 persen dalam 5 tahun terakhir (periode 6 Juni 2012 - 6 Juni 2017). Ketiga produk itu adalah reksa dana Cipta Syariah Equity yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset ManagementBNP Paribas Pesona Syariah yang dikelola oleh PT BNP Paribas Investment Partners, dan TRIM Syariah Saham yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management







Menurut grafik tersebut, reksa dana Cipta Syariah Equity dan BNP Paribas Pesona Syariah tercatat menghasilkan return 43,70 persen dan 42,99 persen dalam 5 tahun terakhir. Kemudian, reksa dana Trim Syariah Saham juga tercatat menghasilkan return 37,39 persen di periode yang sama. 
Imbal hasil ketiga reksa dana syariah ini 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pertumbuhan investasi emas dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data Indogold, harga emas logam mulia berkadar 99,99 persen per Juni 2017 sebesar Rp554.000 atau hanya tumbuh 11,47 persen dari Rp497.000 per Juni 2012.

Dalam hal keuntungan reksa dana saham syariah ini, masyarakat tidak perlu ragu mengenai kehalalannya. Sebab, aset saham yang menjadi isi portofolio reksa dana ini mayoritas ditempatkan pada sektor barang konsumsi yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). 
Seperti diketahui, DES ini diawasi oleh Dewan Syairah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) dan diseleksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan ketentuan sesuai prinsip syar’i. (Baca juga: 3 Alasan Menabung di Reksa Dana Syariah Halal dan Bebas Riba)






Wednesday 24 May 2017

Apakah Menabung Bikin Kaya???

Hasil gambar untuk foto menabung

Dengan adanya kenaikan harga barang atau inflasi yang terjadi setiap tahun, jalan menjadi kaya di masa depan akan sulit terpenuhi. Pasalnya saat ini, bunga tabungan hanya berkisar 1-2 persen saja, sementara tingkat inflasi tahun ini bisa mencapai 4-8 persen
Meskipun bukan segala-galanya di dunia, uang selalu dibutuhkan untuk memenuhi keperluan atau keinginan kita di dunia ini. Oleh karena itu, menjadi kaya atau mapan secara finansial, tentunya menjadi idaman atau cita-cita hampir setiap orang.
Sejak dulu, orang tua ataupun guru di sekolah seringkali menyampaikan pribahasa ‘hemat pangkal kaya’. Ini artinya, untuk menjadi kaya, kita harus bisa berhemat dan tidak boros serta harus bijak menggunakan uang.  
Dimulai dengan menghemat, kita bisa menabung uang lebih banyak. Dengan begitu, pundi-pundi uang yang terkumpul pun akan semakin besar dan bisa menjadikan kita kaya, karena memiliki banyak uang. 
Namun, apakah benar kita akan lantas menjadi kaya, apabila hanya menabung saja? 
Dengan adanya kenaikan harga barang atau inflasi yang terjadi setiap tahun, jalan menjadi kaya di masa depan akan sulit terpenuhi. Pasalnya saat ini, bunga tabungan hanya berkisar 1-2 persen saja, sementara tingkat inflasi tahun ini bisa mencapai 4 persen, seperti yang ditargetkan pemerintah. 
Apabila hanya mengandalkan dari menabung saja, tentunya tidak akan mampu mengejar inflasi yang tingkatannya lebih cepat dari bunga tabungan. Ini artinya inflasi yang menggulung akan terus menggerus nilai uang yang kita miliki saat ini. 
Jika sudah begitu, menjadi kaya pun akan terhambat karena uang yang kita miliki saat ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Kondisi ini digambarkan untuk barang yang sama, kita akan membutuhkan uang yang besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya inflasi. 
Untuk mengalahkan inflasi dan menjaga nilai uang saat ini agar tetap memiliki nilai yang sama di masa depan, kita dapat melakukan investasi. Bahkan tidak hanya mengalahkan inflasi, hasil investasi pun berpotensi memberikan pertumbuhan aset yang lebih besar, sehingga memberikan keuntungan (gain)
Salah satu jenis investasi yang berpotensi menghasilkan keuntungan (return) dalam jangka panjang adalah reksa dana. Produk investasi ini sangat cocok bagi anak muda yang penghasilannya belum besar, sebab modal investasi ini bisa dimulai dengan dana minimum Rp100.000 saja. Selain itu pun risikonya pun relatif lebih rendah, karena dikelola secara ahli dan profesional oleh Manajer Investasi.
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat keuntungan berinvestasi pada produk investasi ini, kita dapat melakukan simulasi dengan menggunakan Simulator Reksa Dana Bareksa. Produk yang digunakan pada simulasi ini adalah reksa dana Sucorinvest Flexi Fund—reksa dana berjenis campuran yang memiliki risiko moderat dengan potensi keuntungan yang cukup besar.
Apabila sejak 10 tahun lalu hingga kini (periode 13 April 2007 – 13 April 2017), kita sudah mulai berinvestasi pada produk ini secara rutin setiap bulan sebesar Rp250.000 pada tanggal 14, maka saat ini dana investasi tersebut telah tumbuh 94,55 persen menjadi Rp58,36 juta dari total dana investasi awal yang hannya terkumpul Rp30 juta. Lebih jelasnya tampak pada grafik di bawah ini. 

Pada grafik di atas, juga terlihat garis hasil investasi pada reksa dana yang berwarna abu-abu, berada jauh di atas garis inflasi yang berwarna orange. Hal ini menandakan, bahwa selain mengalahkan inflasi, berinvestasi pada reksa dana pun memberikan kita kesempatan untuk menikmati keuntungan yang jauh lebih besar. Dengan begitu, kita pun memiliki uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan kita di masa depan. 
Berbeda kalau kita hanya menyimpan tabungan di bank saja, atau di celengan, yang ditandai dengan garis hijau. Tentunya kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan di masa depan kalah jauh dengan inflasi.
Menabung bisa kita ibaratkan sebagai jalanan nyaman selepas jalan berlubang panjang yang kita temui dalam perjalanan. Namun, kita yang hanya menabung memang bisa menikmati jalan nyaman tanpa lubang, akan tetapi bukan hal yang tidak mungkin 500 meter ke depan jaltitisanan akan kembali buruk.
Dalam hal ini, meskipun berinvestasi memiliki potensi keuntungan yang besar, risikonya pun juga sebanding. Oleh karena itu, pemilihan produk investasi pun harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing. 
Jadi, pribahasa ‘hemat pangkal kaya’ ini bisa berlaku dengan catatan kita berhemat untuk berinvestasi. (hm)




Monday 22 May 2017

4 JURUS HINDARI JERATAN HUTANG

4 JURUS HINDARI JERATAN HUTANG


"Besar pasak daripada tiang," peribahasa itu dapat menggambarkan kondisi ketika kita memiliki pengeluaran yang lebih besar ketimbang pendapatan yang kita peroleh. Jika hal ini terus menerus terjadi, tentunya dapat membuat hidup kita terjerat dalam lilitan utang. 
Menunggak cicilan, uang habis untuk membayar bunga, didatangi debt collector atau masuk dalam blacklist bankmerupakan akibat jika kita tidak mampu mengatur keuangan dengan baik. Walaupun kelihatannya mudah, mengatur keuangan agar dapat hidup sesuai dengan penghasilan menjadi sulit dalam pelaksanaannya. 
Mengatur uang memang sulit, tetapi bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya. Dengan melakukan empat langkah berikut, lilitan utang dapat kita hindari sehingga kita lebih tenang.
1. Membuat Anggaran  
Membuat anggaran ini akan memudahkan kita untuk mengetahui berapa besar uang yang jadi pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Anggaran ini sebaiknya kita bagi ke dalam beberapa pos misalnya pos untuk pengeluaran rutin, pos tabungan atau investasi, dan pos membayar cicilan utang. 
Dalam perencanaan keuangan, porsi utang sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari pendapatan kita. Sebab, jka lebih dari itu, uang kita bisa habis hanya untuk membayar utang saja. 
2. Berhenti Ikut-ikutan
Melihat tetangga atau teman mempunyai mobil baru atau melihat teman memiliki handphone baru, lalu kita ikut membelinya karena tidak ingin ketinggalan tren. Sikap yang seperti ini sangat merugikan sekali bagi keuangan kita. 
Dengan memiliki sikap untuk berpuas pada yang ada, kita akan merasa bahagia. Pasalnya, kebahagiaan seseorang bukan hanya terletak pada jumlah uang atau harta benda yang dimilikinya tetapi juga hidup dengan tenang tanpa beban utang.
3. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Pinjaman uang yang kita lakukan akan menimbulkan bunga yang harus dibayar. Oleh karena itu, apabila tidak benar-benar membutuhkannya, maka janganlah berutang. 
Kartu kredit merupakan alat yang seringkali membuat seseorang terjebak dalam utang karena kemudahannya dan berbagai promosinya. Berbelanja dengan kartu kredit biasanya akan menjadi lebih banyak dibanding jika berbelanja secara tunai karena besarnya godaan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak perlu.
4. Menabung
Sisihkan penghasilan sebagai tabungan. Agar mendapatkan manfaatnya, bersikaplah disiplin dalam menabung paling tidak dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan. Bahkan saat ini, kita bisa menabung di reksa dana dengan modal Rp100.000 saja melalui aplikasi e-wallet DOKU di smartphone Android. Dalam layanan ini, Bareksa.com berlaku sebagai agen penjual reksa dananya yang memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Baca juga: Ini Cara Menabung Reksa Dana Melalui Bareksa dengan Mobile Wallet DOKU)
Reksa dana sendiri adalah produk keuangan yang dikelola oleh manajer investasi profesional dengan menempatkan dana investor pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. 
Reksa dana yang tersedia pada e-wallet DOKU ini meliputi reksa dana yang memiliki risiko relatif rendah yakni reksa dana Cipta Dana Cash dan Bahana Likuid Syariah yang berjenis pasar uang, serta Bahana Mes Syariah Fund yang berjenis pendapatan tetap. 
Jika bunga tabungan hanya sekitar 0,7-1 persen saja per tahun, maka produk reksa dana ini bisa berpotensi menghasilkan return 5-7 persen per tahun, seperti yang tampak pada pada tabel di bawah ini. 


Selain itu, hasil dari menabung di reksa dana ini tidak dikenakan pajak atau biaya administrasi bulanan seperti halnya tabungan biasa di bank. Tentunya, hasil menabung di reksa dana ini cukup menarik dicoba, bukan? 
Jadi, yuk hidup lebih tenang tanpa lilitan utang dengan menerapkan empat tips pengaturan keuangan di atas. 


Nabung Rp5.000 Tiap Hari, Nilainya Bisa Tumbuh Sebanyak Ini

Memiliki uang tabungan di usia muda, tentu bukan hal mustahil yang bisa terjadi pada setiap orang. Namun, kebanyakan kalangan muda dengan usia 20-an masih terbiasa menghamburkan uang, sehingga belum bisa menabung untuk kebutuhan masa depan. 
Maklum saja, terkadang orang muda merasa belum memiliki tanggung jawab yang besar. Jadi, mereka masih berpikir bisa menghabiskan uang seenaknya saja untuk menyenangkan diri di masa muda. 
Mumpung masih muda, sebaiknya kita sudah mulai membiasakan menabung sehingga tidak kesulitan di masa depan nanti. Apabila dalam sehari kita bisa menghemat uang Rp5.000 saja, kita bisa memiliki tabungan Rp150.000 setiap bulan dan Rp1,8 juta dalam setahun. Lalu, apabila ini dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, misalnya dalam 5 tahun, uang tabungan kita bisa terkumpul hingga Rp9 juta. 
Bahkan, uang ini bisa kita kembangkan lebih besar lagi dengan menabung di reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang adalah produk keuangan berupa kumpulan aset (portofolio) yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Umumnya, kumpulan aset reksa dana ini terdiri dari deposito dan surat utang jangka pendek (kurang dari setahun) yang memiliki risiko relatif rendah.
Potensi keuntungan reksa dana ini cukup menarik, bila dibandingkan dengan bunga tabungan biasa. Dalam setahun, potensi return (keuntungan) reksa dana pasar uang berkisar antara 5,8-7,5 persen. Adapun produknya seperti reksa dana pasar uang Cipta Dana Cash dan Bahana Likuid Syariah yang tersedia pada dompet online atau e-wallet DOKU, yang bekerja sama dengan Bareksa.com sebagai agen penjual reksa dana

Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang diterima dengan menabung di reksa dana pasar uang, mari kita melakukan simulasi dengan menggunakan Kalkulator Investasi Bareksa
Dalam simulasi ini, reksa dana pasar uang yang digunakan adalah Cipta Dana Cash yang menghasilkan potensi return sekitar 7,5 persen setahun. Apabila setiap bulan kita bisa menabung di reksa dana pasar uang Cipta Dana Cash sebesar Rp150.000 dan dilakukan secara rutin dalam 5 tahun, potensi hasil yang diterima pada akhir periode adalah sebesar Rp10,88 juta. Artinya, uang yang ditabung bertumbuh sebesar 20,88 persen dari total dana awal Rp9 juta dalam 5 tahun.

Keuntungan lain dari menabung di reksa dana ini adalah hasilnya tidak dikenakan pajak ataupun dipotong biaya administrasi bulanan (nett). Sehingga, keuntungan yang diperoleh pun lebih maksimal.
Dengan menabung di reksa dana pasar uang, uang Rp5.000 yang dihemat setiap hari pun bisa berkembang biak menjadi puluhan juta. Tentunya, apabila kita bisa menghemat lebih besar lagi untuk menabung di reksa dana, potensi hasilnya pun akan jauh lebih besar. 
Jadi, yuk jangan boros. Uang yang kita hemat bisa beranak-pinak bila ditabung reksa dana yang tersedia di aplikasi DOKU.
link www.bareksa.com dan http://dokuwallet.com/id/

Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas

Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas Berkembangnya produk keuangan berbasis syariah seperti rek...