Monday 22 May 2017

4 JURUS HINDARI JERATAN HUTANG

4 JURUS HINDARI JERATAN HUTANG


"Besar pasak daripada tiang," peribahasa itu dapat menggambarkan kondisi ketika kita memiliki pengeluaran yang lebih besar ketimbang pendapatan yang kita peroleh. Jika hal ini terus menerus terjadi, tentunya dapat membuat hidup kita terjerat dalam lilitan utang. 
Menunggak cicilan, uang habis untuk membayar bunga, didatangi debt collector atau masuk dalam blacklist bankmerupakan akibat jika kita tidak mampu mengatur keuangan dengan baik. Walaupun kelihatannya mudah, mengatur keuangan agar dapat hidup sesuai dengan penghasilan menjadi sulit dalam pelaksanaannya. 
Mengatur uang memang sulit, tetapi bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya. Dengan melakukan empat langkah berikut, lilitan utang dapat kita hindari sehingga kita lebih tenang.
1. Membuat Anggaran  
Membuat anggaran ini akan memudahkan kita untuk mengetahui berapa besar uang yang jadi pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan. Anggaran ini sebaiknya kita bagi ke dalam beberapa pos misalnya pos untuk pengeluaran rutin, pos tabungan atau investasi, dan pos membayar cicilan utang. 
Dalam perencanaan keuangan, porsi utang sebaiknya tidak melebihi 30 persen dari pendapatan kita. Sebab, jka lebih dari itu, uang kita bisa habis hanya untuk membayar utang saja. 
2. Berhenti Ikut-ikutan
Melihat tetangga atau teman mempunyai mobil baru atau melihat teman memiliki handphone baru, lalu kita ikut membelinya karena tidak ingin ketinggalan tren. Sikap yang seperti ini sangat merugikan sekali bagi keuangan kita. 
Dengan memiliki sikap untuk berpuas pada yang ada, kita akan merasa bahagia. Pasalnya, kebahagiaan seseorang bukan hanya terletak pada jumlah uang atau harta benda yang dimilikinya tetapi juga hidup dengan tenang tanpa beban utang.
3. Hindari Utang yang Tidak Perlu
Pinjaman uang yang kita lakukan akan menimbulkan bunga yang harus dibayar. Oleh karena itu, apabila tidak benar-benar membutuhkannya, maka janganlah berutang. 
Kartu kredit merupakan alat yang seringkali membuat seseorang terjebak dalam utang karena kemudahannya dan berbagai promosinya. Berbelanja dengan kartu kredit biasanya akan menjadi lebih banyak dibanding jika berbelanja secara tunai karena besarnya godaan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak perlu.
4. Menabung
Sisihkan penghasilan sebagai tabungan. Agar mendapatkan manfaatnya, bersikaplah disiplin dalam menabung paling tidak dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan. Bahkan saat ini, kita bisa menabung di reksa dana dengan modal Rp100.000 saja melalui aplikasi e-wallet DOKU di smartphone Android. Dalam layanan ini, Bareksa.com berlaku sebagai agen penjual reksa dananya yang memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Baca juga: Ini Cara Menabung Reksa Dana Melalui Bareksa dengan Mobile Wallet DOKU)
Reksa dana sendiri adalah produk keuangan yang dikelola oleh manajer investasi profesional dengan menempatkan dana investor pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. 
Reksa dana yang tersedia pada e-wallet DOKU ini meliputi reksa dana yang memiliki risiko relatif rendah yakni reksa dana Cipta Dana Cash dan Bahana Likuid Syariah yang berjenis pasar uang, serta Bahana Mes Syariah Fund yang berjenis pendapatan tetap. 
Jika bunga tabungan hanya sekitar 0,7-1 persen saja per tahun, maka produk reksa dana ini bisa berpotensi menghasilkan return 5-7 persen per tahun, seperti yang tampak pada pada tabel di bawah ini. 


Selain itu, hasil dari menabung di reksa dana ini tidak dikenakan pajak atau biaya administrasi bulanan seperti halnya tabungan biasa di bank. Tentunya, hasil menabung di reksa dana ini cukup menarik dicoba, bukan? 
Jadi, yuk hidup lebih tenang tanpa lilitan utang dengan menerapkan empat tips pengaturan keuangan di atas. 


No comments:

Post a Comment

Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas

Reksa Dana Syariah Ini Hasilkan Untung 3 Kali Lebih Besar Dibanding Emas Berkembangnya produk keuangan berbasis syariah seperti rek...